-800x755.jpg)
LANGKAH ALTERNATIF GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (KONSELOR) DALAM MENGOPTIMALKAN LAYANAN DI ERA PANDEMI COVID-19
Pandemi covid-19 yang melanda Indonesia berdampak banyak pada
berbagai sektor kehidupan, salah satunya pada bidang Pendidikan. Kegiatan pembelajaran
yang awalnya dilakukan melalui tatap muka kini system tersebut dirubah menjadi
konsep belajar dirumah melalui daring. Menanggapi situasi tersebut, Menteri Pendidikan
Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 pada Satuan
Pendidikan dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam
Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19) maka kegaiatan belajar dilakukan
secara daring (online) dalam rangka pencegahan penyebaran coronavirus disease
(Covid-19) (Pendidikan, 2020). Hal Ini sesuai dengan keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran
Covid-19.
Berbagai alternatif dilakukan dengan tujuan agar kegiatan
pembelajaran tetap berlangsung walaupun kondisinya berbeda dengan masa
sebelumnya. Dari situasi ini para guru dan siswa lebih dominan dalam
memanfaatkan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi tersebut sebagai Langkah dalam pelaksanaan
pembelajaran agar siswa tetap bisa mendapatkan materi dan mencapai perkembangan
pengetahuan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, karena dari situasi
tersebut kegiatan pembelajaran tidak boleh berhenti.
Pemanfaatan media layanan berbasis teknologi merupakan bentuk
pengoptimalkan layanan, semua berbasis digitalisasi. Mulai dari media, sarana
dan proses pemberian layanan juga berada dalam dunia maya, akan tetapi aksi
yang dilakukan tetap nyata. Guru Bimbingan dan Konseling harus pandai-pandai merancang
layanan melalui berbagai macam media yang bisa digunakan seperti google classroom,
google form, youtube, zoom, google meet dan platform yang lainnya. Bentuk
pemanfaatan salah satu platform diatas yaitu dengan memanfaatkan google form
sebagai sarana dalam melakukan analisis kebutuhan siswa. Walaupun tidak bertemu
secara langsung, kebutuhan-kebutuhan siswa harus diketahui secara tepat. Hal ini
sangat diperlukan sebagai acuan dalam melakukan layanan kedepannya
Layanan bimbingan yang bersifat pemahaman, pencegahan, informasi
dan pengembangan harus tetap dilaksanakan agar perkembangan siswa pada bidang
pribadi, social, belajar dan karir bisa tetap optimal walaupun pada kondisi
covid-19. Pengemasan materi tidak harus dijelaskan secara langsung, akan tetapi
bisa memanfaatkan video-video relevan yang ada di youtube sebagai materi
layanan. Guru Bimbingan dan Konseling juga menggunakan platform google meet
atau zoom agar bisa bertemu secara maya dan mengenal wajah dari siswa bimbingannya.
Begitu juga layanan responsive. Sebagai contoh, bentuk layanan responsive yang tadinya
dilaksanakan secara langsung di Ruang Bimbingan dan Konseling sekarang harus
dilaksanakan melalui media. Sering terjadi siswa curhat/konsultasi melalui
media Whatsapp karena media chat ini yang paling familiar disemua kalangan
pengguna HP dan hal tersebut tetap dilayani tanpa dibatasi oleh jadwal sekolah.
Berbagai bentuk layanan bimbingan dan konseling tetap harus
berjalan secara optimal, akan tetapi yang paling penting saat ini adalah menjaga
Kesehatan. Bentuk layanan yang diberikan salah satunya bertujuan agar siswa
tetap sehat dan terhindar dari virus covid-19. Karena jika kondisi psikologis
siswa tetap Bahagia, sehat dan semangat maka akan berdampak pada kondisi tubuh
yang tetap sehat pula.
Penulis,
Candra Arif Subekti, S.Pd