SEKOLAH ADIWIYATA
GERBANG MENUJU SUKSES MASA DEPAN

Berita

Laku Sederhana Untuk Dunia Penuh Makna

Bagi Dani Eko Prianto, membaca bukan sekadar kata-kata, melainkan cara membuka dunia.

Tak dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari seringkali terdapat hal-hal bermakna yang tak dianggap keberadaan nilai gunanya. Namun bagi Dani Eko Prianto, kerap dipanggil Dani, percaya bahwa kegiatan kecil juga dapat memberikan pengaruh besar, salah satunya dengan berliterasi. Sebuah laku sederhana yang dapat dilakukan manusia untuk membuka jendela pengetahuan akan dunia.

Literasi bagi diri Dani sebagai representasi generasi muda adalah tidak hanya sekadar membaca sebuah kata atau menulis sebuah huruf. Namun, merupakan batu loncatan untuk para manusia yang berjalan menuju tujuannya, yaitu mendapatkan pengalaman dan pengetahuan. Bukan hanya sekadar mendapatkan secara cuma-cuma, namun juga bisa meningkatkan apa yang diterima.

SMA Negeri 1 Sumpiuh, yang pada 28 Oktober 2025 lalu menggelar ajang pemilihan Duta Literasi, berhasil menarik adrenalin Dani yang kemudian menghantarkannya untuk mencoba memberikan yang terbaik pada kesempatan tersebut. Bertekad kuat dan matang, ia bersama rekannya, Tegar Indah Kiara Permati Nugraheni, maju terus dengan visi dan misi yang tangguh dan siap dipaparkan kepada para pendengar.

"Persiapan yang dilakukan adalah tentu niat dan mental, selanjutnya menyiapkan pengetahuan mengenai literasi, dan yang paling penting adalah public speaking," ucap lelaki kelahiran 2 Juni 2009 itu.

Lelaki asal Kradenan itu membagikan proses yang ia persiapkan untuk mencalonkan dirinya sebagai Duta Literasi. Dimulai dari hati dan tekad yang berani, serta dibersamai dengan rasa ingin tahu untuk mencari pengetahuan akan arti literasi, serta menjadikan public speaking sebagai suatu hal terpenting untuk dilatih dan dikuasai.

Pemilihan Duta Literasi diberlakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan melalui cara para calon menjalani tes pengetahuan mengenai perpustakaan. Sepuluh besar akan diambil dari tes tersebut dan dilanjutkan dengan penilaian public speaking di aula Jenderal Sudirman SMA Negeri 1 Sumpiuh.

"Awalnya saya kaget, namun bersyukur juga karena mengetahui mendapatkan banyak dukungan," ujar lelaki penyuka kucing itu.

Intuisi yang menggelora dalam dirinya, antara rasa tak percaya serta terharu, kerap hadir dalam lubuk hatinya. Perasaan itu muncul ketika ia berhasil dipanggil untuk memijakkan kaki di atas sasana sebagai yang terpilih, yaitu Duta Literasi, hingga diberi kepercayaan mengemban tanggung jawab baru dalam kehidupannya.

Dani mengakui sudah menyukai membaca novel semenjak SMP. Namun kala itu, masih belum terlalu tertarik dengan menulis. Ia memiliki harapan bahwa ke depannya, dengan kesempatan menjadi Duta Literasi, dirinya ingin belajar menciptakan sebuah cerita pendek hasil dari tulisannya sendiri dan hal-hal bermanfaat lainnya.

"Saya sendiri lebih menyukai membaca daripada menulis. Sebab ketika membaca kita bisa merasakan feel dari bacaan tersebut," tutur remaja penyuka lagu genre pop itu.

Remaja penyuka warna biru itu juga membagikan ide yang dimilikinya untuk mengupayakan minat baca di sekolah. Salah satunya adalah menyesuaikan bacaan yang disukai oleh para pengunjung. Siswa yang memiliki jumlah kunjungan perpustakaan terbanyak akan diberikan hadiah.

Menurut lelaki penyuka ayam geprek itu, tantangan terbesar seorang siswa untuk meningkatkan minat baca adalah rasa malas dan enggan berubah. Literasi sendiri baginya merupakan hal penting yang memberikan pengetahuan. Kegiatan mudah seperti membaca buku yang sering dianggap sepele, namun berdampak besar dalam kehidupan. Ia memiliki harapan kecil untuk dirinya serta rekannya, agar bisa meningkatkan pengalaman dan jiwa kepemimpinan.